Jumat, 02 September 2011

Merenung Sejenak Terhadap Hasil-Hasil Jihad :: Antara Kebodohan Terhadap Syari’at & Kebodohan Terhadap Realita (05)

Renungan Ke Lima

Kesukuan Dan Bahaya Kecenderungan Kepadanya

Allah ta’ala berkata kepada Nabi-Nya saw :“Bukankah Dia mendapatimmu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu “ (Al Dukhan : 6). Yaitu melindungimu (dengan menyerahkanmu) kepada kakekmu yang kafir dan setelahnya kepada pamanmu yang kafir yang melindungimu, menolongmu, menjagamu dan menghindarkan darimu gangguan kaummu. Dan firman-Nya Subhanahu Wa ta’ala tentang musuh-musuh Nabi-Nya Syu’aib : “Kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu “,(Hud : 91). Sedangkan keluarganya adalah orang-orang kafir.

Dan Allah ta’ala berfirman tentang Nabi Shalih dan ahli warisnya yang melindunginya :“Mereka berkata :…”Bersumpahlah kamu dengan nama Allah bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakana kepada warisnya

(bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar”,(An-Naml : 49 ).

Maka tidak ada dosa atas da’i atau mujahid bila dia dibantu oleh kaumnya yang kafir atau dibela oleh kabilahnya atau marganya dengan dorongan kejahiliaan dan kesukuan. Dan tidak apa-apa atasnya untuk mengambil faidah dari dukungan kaummnya terhadapnya dengan ikatan-ikatan kefanatikan dan hubungan nasab (keturunan) selagi dia tidak menjalinkan al wara’ dan al bara’ atau kecintaan atas dasar pertalian-pertalian jahiliyyah.

Termasuk jenis itu adalah sikap bantuan atau pembelaan yang diberikan kepadanya oleh sebagian kaum nasionalis atau pengusung HAM atau demokrat atau yang lainnya yang menganut paham (isme) diluar Islam. Serupa itu pula andaikata ia dibantu dan dibela atau ditolong oleh sebagian utusan organisasi-organisasi internasional yang kafir, baik Kristen atau yang lainnya yang bergerak dalam bidang meringankan kedzaliman : Maka tidak dosa atas dia selagi dia kafir dan bara’ dari paham-paham yang menyimpang dan agama-agama yang kafir ini, dan tidak memujinya atau membangun loyalitas dan permusuhan di atas dasarnya.

Akan tetapi hal yang tidak halal baginya sama sekali dan maksud kami di sini adalah pengingatan dan penghati-hatian darinya adalah cenderung kepada kabilah atau hal-hal serupa yang tadi disebutkan, bersandar kepadanya dan percaya kepadanya, maka tidak ada dosa atas orang muslim bila Allah menundukkan badan-badan itu baginya di waktu-waktu atau kondisi-kondisi tertentu dan mengambil faidah darinya, adapun dia cenderung kepadanya atau mengharapkannya di awal dan bersandar terhadapnya dalam jihadnya, maka ini ketergelinciran yang mematikan yang saya menyaksikan orang-orangnya, dan saya telah menasehati mereka, namun ternyata sedikit saja yang mau menerima nasehat.

Saya telah kerahkan nasehat bagi mereka tentang jalan yang bengkok namun mereka tidak menyadarinya kecuali besok paginya. Di antara mereka ada pemuda yang digerakkan semangat tanpa paham akan syari’at atau realita, mereka itu baru saja bangkit dari kejahiliyyahannya yang mana mereka belum melepaskan diri dari kesombongan dan keangkuhannya dengan tali-tali kesukuan…, sampai sebagian mereka menganggap penggunaan cara-cara rahasia dan sembunyi sebagai aib atau pengecut dan cacat.

Pemuda yang lain, kebersandarannya terhadap realita kekabilahan yang ia hidup di dalamnya mendorong dia untuk menenteng terang-terangan senjata otomatisnya dan bahkan bom-bomnya, dia mondar-mandir ke sana ke mari dengan mobilnya yang membawa barang-barang tadi seraya memperlihatkannya kepada si ini dan si itu, dan ia mengobral ucapan kepada setiap orang tentang impian dan angan-angannya ingin memerangi Amerika dan menghancurkan pangkalan-pangkalannya di negerinya ini. Kemudian sangat tercengang saat dihadapkan kepada musuh-musuh Allah dalam penyidikan-penyidikan mereka tentang itu semua, dan ia bertanya-tanya : Bagaimana mereka bisa mengetahuinya ?! dan bagaimana bisa sampai kepada mereka ?! dan ia menyandarkan itu semua kepada kemampuan-kemampuan mereka yang dahsyat …alat-alat pengamanan mereka yang modern dan intel-intel mereka yang disebar di mana-mana… dan… dan… Sama sekali dia tidak menyandarkannya kepada keteledoran dia, kecenderungannya dan sikap ngawurnya yang dia lupakan.

Sering sekali saya mengingatkan orang-orang semacam mereka itu dan saya menasehati mereka agar tidak bersandar terhadap apa yang telah mereka biasa ketahui sebelumnya berupa sikap tak peduli para thoghut terhadap kabilah-kabilah mereka dan kepemilikan mereka akan senjata, dan bahwa mereka itu hanyalah bersikap demikian terhadap kabilah-kabilah tersebut selagi loyalitas si kabilah terhadap Negara itu jelas, bahkan di sebagian Negara para thoghut menghadiahkan senjata yang dihiasi emas dan aksesoris kepada para pimpinan suku dan kepala kabilah. Dan itu semua tidak lain karena para thoghut mengetahui bahwa senjata ini tidak akan digunakan kecuali untuk membela Negara dan mengokohkan tahta para thoghut selagi kabilah atau suku dari mereka itu loyalitasnya kepada mereka.

Adapun bila anak kabilah ini telah merubah loyalitasnya, di mana loyalitasnya hanya bagi Islam dan para pemeluknya, serta ia telah menjadi bagian dari anshar dien ini dan dia menampakkan permusuhannya tehadap thoghut dan berlepas diri dari wali-walinya atau dia berupaya melangkah untuk menjihadi juragan-juragan thoghut barat atau timur, maka saat seperti itu akan berbedalah timbangan dan berbaliklah urusan-urusannya serta si thoghut sekarang akan menampakkan taring-taringnya terhadap anak kabilah itu, bahkan terhadap seluruh anggota kabilah ini bila mereka berfikir untuk melindungi dan memberinya tempat. Bagaimana tidak, sedangkan banyak dari para thoghut itu telah menyamar pura-pura tidak kenal dan menghabisi orang-orang terdekatnya saat segalanya terbuka, di antara mereka ada yang membunuh bapaknya atau mengkhianati saudaranya dan menyingkirkan orang-orang terdekatnya demi melanggengkan kepentingan-kepentingannya atau kepentingan kekuasaannya atau demi kepentingan-kepentingan tuan-tuannya; maka apa masuk akal bila suku atau kabilah menjadi batu sandungan penghalang baginya atau rintangan di hadapannya ?...

Sebenarnya ini adalah hal yang nampak lagi terkenal, dan ia adalah nampak jelas juga pada sirah Rasulullah saw di mana bangsa Quraisy bersikap tidak ramah terhadapnya padahal beliau itu tergolong dari suku termulia dan terpandang tatkala beliau menampakkan keberlepasan dirinya dari ajaran mereka serta menjaharkan permusuhannya terhadap tuhan-tuhan mereka dan menjelek-jelekannya, maka mereka tidak peduli dengan sukunya, akan tetapi mereka bersekongkol menjepit sukunya dan memboikot Banu Hasyim di Syi’ab, memutus segala hubungan mereka dan menyakiti mereka.

Begitulah, sesungguhnya para thoghut di setiap masa bersandar kepada kabilah-kabilah dalam mengokohkan tahta mereka, dan membiarkan banyak kelancangan-kelancangan dan penyimpangan-penyimpangan selagi tetap loyal terhadap mereka, berdiri di barisan mereka dan memblok kepada mereka. Adapun bila ia berpikir untuk membela sebagian anak-anaknya yang berdiri di blok yang melawan thoghut itu – sedang ini adalah jarang di zaman kita ini – maka sesungguhnya thoghut saat itu tidak peduli dengannya, namun ia akan menghancurkannya dan menghabisinya seolah kemarin kabilah-kabilah itu tidak akrab di sisinya. Masyarakat telah mengalami hal itu di negeri kami dan mereka melihat bagaimana desa-desa dan kota-kota dihancurkan seluruhnya, dan bagaimana ia telah menjadi medan pertempuran yang digilas oleh tank-tank dan dibombardir pesawat-pesawat tempur saat ia berupaya melindungi sebagian anak–anaknya dan ia menolak dari menyerahkan mereka kepada Negara. Dan dahulu saya mendengar musuh-musuh Allah mencaci para pemuda dan suku-suku mereka itu dengan ucapan-ucapan yang paling kotor dan hinaan-hinaan yang paling buruk, dan mereka berkata : Kita punya garis-garis merah yang bila dilampaui, maka kami tidak akan menanyakan perihal suku dan lainnya.

Saya tidak ragu bahwa di antara garis-garis merah yang paling penting dan sebelum menyentuh tahta mereka ; adalah upaya menyentuh keamanan tuan-tuan mereka bangsa Amerika.

Dan kamu tidak usah heran setelah itu dan setelah kota-kota dibumihanguskan; bila suku-sukunya itu keluar seraya mengumumkan loyalitasnya kepada pemerintah dan keberpihakannya kepada politik-politiknya dengan cara berlepas diri dari orang-orang yang menentangnnya lagi menyelisihi undang-undangnya, walaupun mereka itu termasuk anak-anaknya yang paling mulia, karena sesungguhnya sekarang adalah zaman kehinaan dan kenistaan.

Apa belum tiba saatnya bagi saudara-saudara kita untuk memahami pelajaran ini dan mereka mencopot di hadapan pintu Islam kesombongan jahiliyyah dan kecenderungannya kepada suku-suku sendiri atau berbaik sangkanya kepada kabilah, serta mereka mengerti benar akan hakikat jalan ini dan tabi’at dakwah ini, dan pemisah di antara al haq dan al bathil, yang mana ia memiliki pandangan-pandangannya yang khusus dan ikatan-ikatan yang bersih.

Ikatan-ikatan jahiliyyah tidak layak dan tidak kokoh di hadapan beban-beban dan konsekuensi-konsekuensinya, maka tidak halal bagi orang berakal untuk berpatokan terhadapnya atau bersandar kepada kemampuannya atau cenderung kepadanya.


Tidak ada komentar: