Jumat, 02 September 2011

Merenung Sejenak Terhadap Hasil-Hasil Jihad :: Antara Kebodohan Terhadap Syari’at & Kebodohan Terhadap Realita (19)

Penutup

Orang Yang Menginginkan Keburukan Lalu Ia Mendapatkannya

Tidaklah Seperti Orang Yang Menginginkan Kebaikan

Lalu Ia Malah Keliru

Hendaklah ikhwanku meng’udzur saya atas sebagian sikap keras saya dalam Waqafat ini, dan ia demi Allah tidak lain adalah kepedulian yang sangat terhadap dakwah ini dan ghirah terhadap jihad ini dan para pelaksananya, serta keinginan yang kuat agar mereka itu berada pada tampilan yang paling indah dan keadaan yang paling baik…dan agar mereka itu menjauhi pergulangan kekeliruan - Kekeliruan ini dan sikap-sikap ngawur itu…

Ia adalah Waqafat (renungan-renungan) yang diilhami dari pengamatan-pengamatan terhadap gambaran yang cacat dan eksperimen-eksperimen yang gagal yang saya berinteraksi langsung dengan orang-orangnya di masa-masa pemenjaraan saya yang berkali-kali ! Saya telah berupaya keras untuk merangkum darinya pelajaran-pelajaran, faidah-faidah dan perhatian-perhatian untuk saya sampaikan kepada para pemuda-pemuda di atas pintu jalan ini. Sikap keras di dalamnya bukan tujuan dan maksud akan tetapi ia adalah saranauntuk membuat jera dan tanfir (menjauhkan) dari kesalahan-kesalahan yang amat buruk dan ketergelinciran-ketergelinciran yang menakutkan, dan rasanya yang pahit adalah terpuji seperti pahitnya obat yang dirasakan oleh orang yang sakit agar dengannya dia mengembalikan kesehatannya dan menghindarkan bencana dari dirinya…

Dan ia adalah seperti gosokan keras yang seseorang kadang perlu melakukannya terhadap kedua tangannya untuk membersihkan kotoran yang menempel padanya…

Maka akibatnya insya Allah adalah terpuji dan faidahnya dengan izin Allah adalah ada, tidak lenyap. Hendaklah yang membaca ungkapan-ungkapan ini mengetahui bahwa orang-orang yang saya koreksi dan nasehati mereka dengan ungkapan yang keras di di sini ! Sungguh saya telah membela mayoritas mereka di banyak tempat yang memang butuh pembelaan bagi ikhwan yang didzalimi dan dianiaya oleh para thoghut dan bahkan oleh banyak orang yang intisab kepada dien. Pembelaan saya bagi mereka dari mengatakan al haq pada kesalahan-kesalahan mereka dan menasehati mereka pada kekeliruan-kekeliruan mereka agar itu tidak terulang atau terjatuh ke dalamnya orang-orang yang lain, karena setiap tempat itu ada ungkapan dan setiap kejadian itu ada pembicaraan…

Saya tidak ragu setelah ini sedikitpun bahwa derajat terendah orang yang intisab kepada dakwah ini bagaimanapun kekeliruan-kekeliruan dan penyimpangan-penyimpangannya dan bagaimanapun kebodohan dan sikap berlebihannya ; bahwa ia bila terus niatnya dan bersih hatinya serta ia termasuk orang yang mencarikan kebaikan bagi dakwah ini dan pembelaan bagi dien ini dan ia merasakan pilu atas apa yang dialami dien ini dan para pemeluknya ; saya tidak ragu sedikitpun bahwa dia itu lebih baik dan lebih tinggi serta lebih bersih bagaimanapun kurang pengalamannya dan besar kekeliruannya daripada orang yang berupaya memerangi dien ini dan para penganutnya dan ia mengerahkan umurnya dalam membela musuh-musuhnya dan para pencelanya ; sehingga busuklah hatinya dan rusaklah niatnya…

Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman ………

Dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tiada mempunyai pelindung………

Selesai diterjemahkan :
Pertengahan Syawwal 1427 H

Sijn Bandung

Tidak ada komentar: