Jumat, 02 September 2011

Merenung Sejenak Terhadap Hasil-Hasil Jihad :: Antara Kebodohan Terhadap Syari’at & Kebodohan Terhadap Realita (02)

Renungan Ke dua

Serahkan Urusan Kepada Ahlinya

Telah lalu dalam renungan pertama bahwa di antara makna firman Allah ta’ala tentang akibat membunuh kaum muslimin tanpa pengetahuan ((Menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuan)), yaitu terjadi mafsadah pembicaraan kaum musyrikin bahwa kaum muslimin membunuh orang-orang Islam sendiri, dan kalian dipermalukan dengan hal itu. Telah shahih pula dalam banyak hadits dari Nabi saw tatkala beliau diajak oleh sebagian para sahabat untuk membunuh sebagian kaum munafiqin bahwa beliau menolak hal itu dan bersabda : ((Biarkan mereka, (agar) manusia (tidak) membicarakan Muhammad mebunuhi para sahabatnya)). Ini adalah mafsadah yang mana Allah mempertimbangkan untuk menghindar darinya terutama pada fase-fase sebelum kemenangan dantamkin kamil (penguasaan penuh) di muka bumi, maka wajib atas mujahidin untuk memperhatikannya dengan cara memilih target-target yang lebih bersih dan lebih bermanfaat bagi jihad serta bagi Islam dan kaum muslimin, lagi lebih mematikan dan lebih membuat geram musuh-musuh agama ini, serta lebih jauh dari pencampuran masalah, pencorengan jihad dan penggelembungan lingkaran konflik.

Sesungguhnya orang yang mencermati sebagian ‘amaliyyat yang dilaksanakan oleh sebagian orang yang tidak menguasai salah satu dari dua fiqh itu, fiqh syar’iy dan fiqh waqi’ atau kedua-duanya secara bersamaan : Ia akan melihat bahwa mereka itu tidak mempertimbangkan mafsadah ini dalam memilih target, sasaran atau penentuan waktunya dan mereka sama sekali tidak memperdulikan hal itu di mana mereka tidak melihat pada realita dengan pandangan yang jeli dan mereka tidak memperhatikan apa yang terjadi di sekitar mereka di dunia ini agar mereka berada di level tantangan zaman dan tipu daya musuh, serta agar mereka mengetahui apa yang paling bermanfaat bagi agama mereka dan paling berfaidah bagi Islam serta jihad mereka, kemudian mereka memilihnya.

Tatkala kaum muslimin dan yang lainnya mengikuti perkembangan berita Al Qa’idah dan Thaliban sedang mereka itu tampil menghadang musuh-musuh Islam dari kalangan salibis, kaum sekuler dankomunis, begitu juga pandangan mereka dibuat terkagum-kagum dengan keteguhan mujahidin Chechnya dan penhancurannya terhadap kesombongan pihak keamanan Rusia serta penghinaan mereka terhadap kepongahannya dengan bentuk mereka memindahkan medan peperangan dari pelosok Chechnya ke jantung Moskow. Mereka juga terkagum-kagum lagi terpesona dengan penantangan anak-anak dan para pemuda di Palestina terhadap tank-tank Yahudi dan senjata-senjata mereka yang lengkap, serta mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka bagaimana tentara Yahudi lari dengan senjatanya kabur ke belakang karena takut batu-batu yang dilemparkan anak kecil kepadanya, tiba-tiba datang muncul kepada kita sebagian manusia dari kalangan yang saya anggap mereka itu mengurung akal mereka dalam tempurung dan tidak mengetahui realita ini, (mereka datang) untuk menembaki orang-orang yang shalat dalam sebagian masjid-masjid Sudan, dan yang lainnya meledakkan masjid Syi’ah di suatu desa Pakistan, yang lainnya senang dengan meledakkan angkutan umum yang penuh dengan kaum muslimin laki-laki, wanita dan anak-anak di jalan Karachi dan Lahore.

Saat kaum muslimin mengharapkan hal-hal agung dan mulia, serta orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dari kalangan mujahidin umat ini berupaya melangkah kepada jihad yang memberikan tempat leluasa untuk bernaung bagi kaum muslimin di zaman ini atau kepada target-target yang menghancurkan kepongahan musuh-musuh mereka yang memerangi dan melibas kesombongannya dengan cara menghancurkan pangkalan senjata-senjata militer penghancur masal atau pusat-pusat dinas intelejen dan pilar-pilar utama politik atau pusat-pusat pemerintahan dan ekonomi di tengah negeri kaum musyrikin, tiba-tiba muncul di hadapan kita sebagian para pemuda yang bermodalkan semangat dengan sikap mereka menyerbu gereja secara mendadak, atau membunuh para turis yang lemah atau utusan lembaga-lembaga bantuan dan target-target sepele lainnya yang mana para pemuda itu tidak mempertimbangkan di dalamnya mashlahat dakwah, jihad dan Islam, serta mereka tidak memilih apa yang paling mematikan dalam menghancurkan kekuatan musuh-musuh Allah, dan pilihannya itu adalah karena ia adalah target-target yang mudah. Segolongan lainnya bangkit meledakkan gedung-gedung bioskop atau mereka membuat rencana untuk meledakkan tempat-tempat rekreasi atau gedung-gedung olahraga dan tempat-tempat lainnya yang biasa didatangi oleh muslimin yang fasiq, sehingga dengan perbuatan itu mereka menuai puluhan orang dari mereka atau ratusan dan memberikan sanksi pembunuhan terhadap mereka,padahal itu bukanlah sanksi syar’iy bagi hal semcam itu, sehingga mereka itu menggabungkan antara penyelisihan terhadap syari’at dengan sikap ngawur terhadap realita, dan dengan hal itu mereka memancing permusuhan orang-orang awam yang padahal mayoritasnya ikut menyertakan perasaan bersama jihad kaum muslimin di setiap tempat, sehingga para pemuda itu membaurkan berbagai masalah dan menggelembungkan lingkaran perhelatan, di mana seharusnya fokus memerangi para thoghut dan musuh-musuh agama di setiap tempat, akhirnya perang dan permusuhan ini justeru menikam mayoritas manusia yang padahal selayaknya mereka itu didakwahi dan diselamatkan dari kebusukan-kebusukan thoghut serta dikeluarkan dari peribadatan terhadap makhluk kepada peribadatan terhadap Sang Pencipta.

Di saat manusia mengikuti berita perlawanan di Iraq dan bagaimana setiap harinya orang-orang Amerika jatuh menjadi korban, dan bagaimana mencuat semangat perang dan perlawanan di tengah masyarakat muslim ini, dan menyebabkan keterjepitan Bush dan pemerintahannya serta menggagalkan rencana-rencana dan ambisi-ambisinya, tiba-tiba sebagian orang mengejutkan kita dengan operasi-operasi yang aneh dan ganjil yang membuat jatuh korban puluhan warga Iraq di sana sini dengan mobil bermuatan bom yang diletakkan di jalan-jalan Baghdad atau dengan yang ditembakkan ke penjara untuk menuai puluhan warga Iraq dari kalangan para pengguna jalan atau narapidana.

Semua orang yang berakal sepakat setelah itu bahwa para pemuda itu dengan perbuatan-perbuatan mereka yang serabutan lagi ngawur antara kebodohan terhadap syari’at dan kebodohan terhadap realita adalah menyelamatkan presiden salib Bush dari kesalahannya yang selalu dijadikan celaan terhadapnya oleh media informasi dunia hari ini.Media-media itu mengalihkan pembicaraan dari berita tentang korban-korban warga Inggris dan Amerika yang setiap hari menjadi sasaran perlawanan, kepada pembicaraan tentang korban-korban warga Iraq akibat serangan orang-orang yang media sebut mereka sebagai kaum teroris, dan beralihlah para tentara pendudukan Amerika itu dari statusnya sebagai pasukan pendudukan dan penginvasi menjadi para pelindung rakyat Iraq dari para teroris, serta mereka berbalik menjadi para penghadang teror.

Rakyat Iraq dipancing untuk memusuhi, yang seharusnya rakyat itu bekerjasama dengan mujahidin dan di pihak perlawanan, justeru engkau melihat masyarakat itu melaknati dan mencela mereka serta berupaya untuk menyerahkannya kepada Amerika.

Wahai kaum, sesungguhnya paham akan syari’at dan paham akan realita serta mengetahui tipu daya musuh dan cermat terhadap makar mereka adalah membantu mujahid untuk memilih target sasaran yang jitu, pada tempat yang tepat dan waktu yang pas.

Bila mujahid tidak mempedulikan hal ini, maka dia bakal mendapatkan kesulitan dalam jihadnya dan dia menuai banyak mafsadah daripada mashlahat dan kegagalan daripada keberhasilan, bahkan bisa jadi dari perbuatannya ini musuh-musuh agama memetik buah dan faidah.

Betapa banyak ‘amaliyyat karena keburukan pemilihan target dan waktu yang tepat pada suatu kondisi tertentu, justeru yang mengambil untung darinya adalah thoghut dan tokoh-tokoh kafir, di mana ia menyelamatkan mereka dari keterpurukan dan mengeluarkan mereka dari penyudutan-penyudutan serta memberikan kepada mereka legalitas-legalitas dan alasan-alasan untuk mengencangkan tekanan, penindasan dan intimidasi, tanpa ‘amaliyyat itu menghadirkan sedikitpun faidah atau mashlahat bagi agama ini, bahkan sesungguhnya sebagian perbuatan-perbuatan yang ngawur ini kadang membantu pada keberhasilan pemilihan suara bagi thoghut yang sudah hampir jatuh, atau memalingkan pandangan darinya dan mengeluarkannya dari krisis atau keterpurukan yang si thoghut itu dirundung dengannya, dan bisa jadi sebagian petinggi-petinggi dan pejabat-pejabat teras badan intelejen dengan sebab operasi-operasi ngawur dan tanpa pengkajian ini memetik keuntungan seperti kenaikan pangkat, bonus dan kewenangan-kewenangan ; sehingga mereka naik ke posisi tinggi kethoghutannya di atas punggung para pemuda itu. Di sisi lain, kaum muslimin memetik darinya kesedihan dan kemunduran dengan berulang-ulangnya sikap ngawur, kegagalan dan kesalahan-kesalahan itu sendiri.

Oleh sebab itu dikenal dari saya ungkapan yang selalu saya ulang-ulang di pendengaran banyak orang-orang yang terlalu semangat(Kalian memilih sibuk diam, atau jangan menyibukkan diri dan sibuklah dengan dakwah, cukuplah itu bagi kami, sungguh kami telah kenyang) !!

Hai pembuat busur panah, kamu tidak cakap membuatnya jangan kamu rusak dia dan berikan busur itu kepada ahlinya. Maka apakah para mujahidin ingat terhadap hal seperti ini dan apakah mereka mengetahui benar ajaran Tuhan mereka dan realita umatnya, agar mereka berada pada level yang layak bagi jihad Islami yang agung serta merealisasikan harapan kaum muslimin.

Mereka telah mempersiapkanmu untuk suatu yang andai kau tahu maka jauhkan dirimu dari bermain dengan hal yang sia-sia.

Tidak ada komentar: