Jumat, 02 September 2011

Merenung Sejenak Terhadap Hasil-Hasil Jihad :: Antara Kebodohan Terhadap Syari’at & Kebodohan Terhadap Realita

Merenung Sejenak
Terhadap Hasil-Hasil Jihad

Antara

Kebodohan Terhadap Syari’at
&
Kebodohan Terhadap Realita

Khusus Ditujukan Kepada

Setiap Da’i & Mujahid Di Dunia Perjuangan

SYAIKH ABU MUHAMMAD ‘ASHIM AL-MAQDISI

Penjara Qafqafa

Yordania

Diambil Dari

Mimbar At Tauhid Wal Jihad

Alih Bahasa :

Abu Sulaiman

Penjara Sukamiskin

Bandung

Mimbar Tauhid & Jihad


Pengantar Penerjemah

Segala puji hanya bagi Allah Rabbul ‘aalamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Imamul Mujahidin, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya sampai hari kiamat….

Risalah ini adalah renungan-renungan yang dituangkan oleh Asy Syaikh Al Mujahid Abu Muhammad ‘Ashim Al Maqdisiy -yang telah menadzarkan hidupnya untuk dakwah tauhid-, dalam lembaran-lembaran risalah penjaranya berupa penjelasan tentang hal-hal penting yang dibutuhkan dalam jihad, terrangkai dalam untaian nasehat dan kritik yang membangun bagi para du’at dan mujahidin….

Saya sarankan ikhwan, du’at dan mujahidin mentelaahnya dengan penuh lapang dada, karena nasehat dan kritik yang membangun serta didasarkan pada pemahaman yang lurus, bila diterima dengan lapang dada adalah baik dan indah akibatnya, walaupun sepintas terasa pahit dan pedas…

Nasehat dan kritik yang membangun ini hanya bisa diambil faidahnya oleh orang yang berjiwa besar dan adapun orang yang mendahulukan emosi dan praduga yang buruk, maka tidak akan dapat menikmati hidangan yang lezat ini….Wallahu A’lam…

Selamat merenungi

Abu Sulaiman Aman Abdurrahman

Bandung, Pertengahan Syawwal 1427 H



Pendahuluan Sebelum

Renungan

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ini adalah kepedulian pena dan kepedihan penjara yang saya tuangkan dalam tulisan sebagai bentuk kepedulian terhadap ikhwan saya serta sebagai ketulusan terhadap dakwah, para da’i, jihad dan mujahidin.

Saya sarankan setiap da’i dan mujahid untuk membaca, mentadabburi, mentelaahnya dan mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman dan contoh-contoh yang saya tuangkan di dalamnya, serta tidak memilah-milah pengambilan pelajaran ini dan menyepelekan hasil-hasilnya atau menyia-nyiakannya dengan cara mencari-cari tentang siapa orang yang dimaksudkan oleh syaikh dan berpikir mungkin saja ia memaksudkan si fulan atau si alan…karena masalahnya adalah lebih besar dari sekedar sosok-sosok orang.

Bahayanya adalah lebih besar dari pengkerdilan ini, dan kita sangat membutuhkan akal-akal yang menjauhkan dirinya dari sikap dongkol dalam penanganan berbagai permasalahan, dan ia tidak memfokuskan atau membatasi masalah-masalah itu pada sosok-sosok atau nama-nama tertentu. Hari ini agama Islam diperangi dari berbagai penjuru dan jihad juga mendapatkan pencorengan di berbagai bidang dan dengan aneka ragam sarana dan cara serta tipu muslihat, sehingga harus ada renungan dan koreksian untuk kelanjutan perjalanan,langkah pembenahan dan bimbingan bagi setiap orang yang memiliki kecemburuan terhadap dien ini, agar kita dapat meningkat naik dengan pola pikir kita, pemahaman kita, dakwah kita dan ‘amal kita kepada level tantangan.

Dan lembaran-lembaran ini tidak lain adalah upaya saya dalam tujuan ini, saya memohon kepada Allah ta’ala agar menerimanya dari saya dan memberikan kepada saya dan ikhwan saya manfaat dengannya, serta menjadikannya tulus bagi wajah-Nya yang Mulia.

Sholawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya serta para sahabat semuanya.



Antara

Kebodohan terhadap Realita

dan Kebodohan terhadap Syari’at

Sebelumnya saya memohon kepada Allah ta’ala agar saya berjumpa dengan-Nya tanpa pernah saya menulis satu kalimatpun yang dengannya saya membuat thoghut senang, oleh karena itu saya membuka materi saya ini dengan mengingatkan terhadap apa yang telah saya tulis berulang kali seputar kewajiban membela (nushrah) kaum muslimin di Palestina, Afghanistan, Chechnya, Iraq dan setiap belahan bumi ini, dan(dengan mengingatkan) terhadap apa yang saya tulis seputar kekafiran setiap orang yang membantu kaum kafir timur atau barat atas kaum muslimin, dan kebolehan memerangi Yahudi dan salibis Amerika juga orang-orang kafir yang memerangi lainnya di setiap tempat termasuk –walaupun- di Tanah Haram serta keberlepasan kaummuwahhidin dari perjanjian-perrjanjian para thoghut dan jaminan keamanan mereka terhadap wali-wali mereka yang memerangi (dien ini).

Saya telah menulis seputar masalah ini semuanya dan yang lainnya dengan penuh ketegasan dan kejelasanbihamdillah, dan saya masih senantiasa membayar harga ketegasan ini dan kejelasan itu sampai detik ini, saya memohon kepada Allah ta’ala penerimaan dan khusnul khatimah.

Sebagaimana telah saya tulis, saya mengingatkan bahwa jihad dannushrah dien serta kaum muslimin ini wajib dikendalikan dengan batasan-batasan syari’at seraya di dalamnya meperhatikan fiqh waqi’(kepahaman terhadap realita) dan mashlahat Islam dan kaum muslimin dengan mengedepankan sesuatu yang paling manfaat bagi dienullah dan sesuatu yang paling memukau dan paling membuat geram musuh-musuh Allah. Maka agar sang mujahid dengan jihadnya mendapatkan ridla Allah, maka dia wajib menggabungkan antara pemahaman terhadap tujuan-tujuan syari’at padafaridhah jihad dengan penguasaan pengetahuan terhadap realita yang ia hidup di dalamnya, agar ia bisa memperhitungkan apa yang paling manfaat bagi jihad dan kaum muslimin serta apa yang paling memukul bagi musuh-musuh dien ini[1], itu dikarenakan al haq itu sebagaimana apa yang telah dijelaskan oleh ulama kita adalah tidak tercapai, kecuali dengan menggabungkan antara dua pemahaman ini, sedangkan kebodohan terhadap salah satu dari dua fiqh (pemahaman) ini adalah penyia-nyiaan terhadap banyaknya nyawa orang-orang yang tidak berdosa, bahkan juga nyawa para mujahidin serta pembuangan sia-sia bagi kekuatan-kekuatan kaum muslimin dan penceceran bagi hasil-hasil jihad mereka, maka bagaimana bila digabungkan antara dua kebodohan ini semuanya ??

Ini adalah renungan-renungan yang berkaitan dengan materi ini, di dalamnya saya memberikan nasehat bagi jihad dan mujahidin.

Tidak ada komentar: