Kamis, 14 Mei 2009

Proklamasi Negara Islam IRAK bag.1

MUKADDIMAH

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji bagi Alloh, kami memuji, memohon pertolongan dan ampunan hanya kepada-Nya, dan kami berlindung kepada Alloh dari keburukan jiwa kami dan kejahatan perbuatan kami.

Barangsiapa Alloh beri petunjuk, tidak ada seorang pun mampu menyesatkannya.

Dan siapa Alloh sesatkan, tidak ada seorang pun mampu memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang haq) selain Alloh, satu-satu-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Amma ba‘du..

Di saat saya menulis buku ini, saya tidak sanggup menyembunyikan perasaanku yang –dengan teriringi rasa heran— ingin segera mewujudkan ide Negara Islam yang diimpikan oleh setiap Muslim yang jujur dan bersungguh-sungguh untuk memenangkan agama ini dan bersemangat menjaga kehormatannya. Semangat yang merasuk dalam perasaan seorang Muslim ketika ia melihat syariat Islam dicampakkan, hukum dan larangan-larangan-Nya dilanggar, akidah Islam dibasmi, dan manusia dihalangi dari jalan Alloh dengan berbagai sarana. Belum lagi melihat berbagai drama pembantaian yang terjadi negeri-negeri kaum Muslimin terjajah di zaman sekarang, kepedihan-kepedihan dan duka nestapa mengiris-iris hati dan menekan jiwa dan perasaan.

Buat mayoritas orang, ide pembentukan negara Islam bak khayalan dan mimpi yang hanya bersifat penghibur bagi orang-orang malas dan qo‘idun. Dan barangkali khayalan ini menjadi “tempat berlindung yang nyaman” bagi mereka yang hanya bisa menangisi kehormatan dan kemuliaan Umat Islam yang terampas namun tidak mau berusaha menyumbangkan harapan nyata kepada umatnya untuk mendorongnya dari belitan angan-angan tak berujung kepada medan perjuangan nyata.

Kegembiraan yang kami rasakan hari ini bukan berasal dari angan-angan semu yang dirajut ‘benang-benang kasur yang empuk’, sofa-sofa mewah, dan bangku-bangku kemalasan. Namun kegembiraan ini adalah ungkapan perasaan yang benar akan sebuah harapan yang menanti, yang ditunggu-tunggu banyak kaum Muslimin. Sebuah janji nyata yang membentangkan jalan nan luas bagi Umat ini menuju kemuliaan dan harga diri di masa mendatang, tanpa diragukan lagi…!

Lembar-lembar tulisan yang perasaanku ingin segera mengungkapkannya ini, yang tidak mengenal kata bersembunyi dan mundur ke belakang, merupakan penggambaran sederhana seputar cita-cita yang lahir dari pengalaman kami di bumi jihad Irak.

Setelah pertempuran tiada henti selama tiga tahun lebih menghadapi tentara Salib dan kaum Murtaddin yang menjadi antek-antek mereka, Mujahidin berkesimpulan dengan sangat yakin bahwa kelahiran negara Islam di Irak pasti terjadi.

Bersamaan dengan desingan peluru, berita-berita menggembirakan tentang operasi jihad yang datang setiap hari, berbagai pertempuran penuh berkah yang terus berlanjut, semakin melebarnya daerah jangkauan jihad dan Mujahidin, dan kendali pertempuran yang jatuh ke tangan para pahlawan kita di banyak medan tempur –berkat anugerah Alloh—, maka tanah Air ini menjadi daerah kekuasaan bagi mereka yang lebih dahulu menguasai medan sekaligus menjadi pijakan yang kokoh untuk sebuah proyek jihad yang besar. Inilah yang menyebabkan banyak sekali daerah-daerah di Irak yang jatuh ke dalam kontrol Mujahidin dan pasukannya.

Maka tepat sekali jika kita gunakan kesempatan ini untuk memulai pembahasan tentang rencana lanjutan ke depan dari jihad yang terjadi di Irak, yang memaparkan bukti-bukti tentang kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan dari jihad ini setelah matangnya buah dan nilai positifnya, yang hari ini menampakkan dengan jelas akan sebuah proyek kelahiran Negara Islam yang ditunggu-tunggu.

Dan satu hal yang perlu dicatat, kasus seperti ini akan secara otomatis membuka kubangan dalam Umat Islam, baik dari dalam maupun dari luar. Efek-efeknya tak diragukan lagi akan bermunculan, barangkali akan muncul suara-suara keras yang memberi dukungan, mencaci, atau bahkan menentang proyek ini.

Kajian kali ini akan menjelaskan argument yang dijadikan pijakan oleh Mujahidin dalam menegakkan Daulah mereka yang diberkahi, sesuai dengan dasar-dasar syar‘i, kondisi di lapangan dan politik.

Kajian ini juga menjelaskan sebab dan faktor-faktor yang turut menjadikan situasinya pas untuk melahirkan proyek ini, memperkuat pondasinya di saat-saat sekarang, dan mendesaknya untuk segera membangunnya sesuai aturan-aturan syar‘i dan kondisi politik setempat. Terakhir, kajian ini akan menyajikan hasil dialog pemikiran dan kritik yang akan diterima oleh Negara Islam yang masih hijau ini, serta menjawab berbagai syubhat yang muncul seputar Negara yang diberkahi ini dan metode penegakkannya.

Sesungguhnya, kajian tentang Proyek Daulah Islam adalah kajian tentang masa depan Umat dan generasinya. Umat Islam harus memahami hukum-hukumnya, lalu mengkonstelasikannya dengan kehidupan nyata. Maka, kajian tentang Daulah Islam bukanlah kajian teoritis belaka yang habis di Seminar-seminar dan Forum-forum diskusi yang setelah itu tidak ada tindak lanjutnya. Artinya, kajian kita kali ini lebih dominan sisi praktek nyatanya. Isinya mencakup berbagai hasil dari sebuah uji coba aktifitas jihad kontemporer yang buahnya mulai nampak belum lama ini, dan intinya adalah peletakan dasar syar‘i dari Proyek Daulah yang telah dideklarasikan oleh Dewan Syuro Mujahidin.

Tidak ada komentar: