IBNU BAZ - ANTARA HAKIKAT DENGAN PRADUGA
Saya mendengarkan bersama jutaan anak-anak umat Islam
dari siaran-siaran berita. Mereka menyiarkan lewat udara
fatwa-fatwa ‘Abdul ‘Aziz Ibnu Baz, dia mengajak kaum
Muslimin untuk sholat di Al-Masjid Al-Aqsho sedangkan ia
juga membolehkan berniaga dan berinteraksi dengan israel.
Kemudian saya mendengar jawaban perdana menteri israel
Yizaq Rabin terhadap Ibnu Baz seraya menyambut dan
mengucapkan selamat kepada sang Fadhilatul Mufti.
Dan saya tidak merasa heran bila ucapan-ucapan seperti ini
muncul dari laki-laki semacam itu [ yakni Ibnu Baz-ed ]
sebagaimana yang di herankan oleh banyak manusia, karena
saya terhadap orang itu memiliki pandangan yang masih terus
saya pegang –walaupun banyak orang menganggap berlebihan
terhadap pendapat saya ini-. Dalam pandangan saya yang
terbatas dan akal saya yang lemah, adalah tidak mungkin
seorang laki-laki menyatukan sekaligus
pada dirinya kepemimpinan dalam Dien ini dan tampil sebagai juru fatwa
dan ta’lim dengan menduduki jabatan tertinggi di negara
Dinasti Sa’ud, NEGARA BONEKA AMERIKA.
selengkapnya disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar