Senin, 22 Juni 2009

BAB III -Hakadza Naral Jihad – Jihad ala Al Qoidah

BAB III

PERSIAPAN UNTUK PERANG DAN MEMBEKALI UMAT UNTUK MEMIKUL BEBAN-BEBAN JIHAD

Risalah ini seperti juga risalah yang terdahulu terdiri dari dua pokok bahasan, yaitu:

  • Berkaitan dengan bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi perang.
  • Bagaimana berkoalisi yang baik dengan umat, membekalinya untuk berperang dan memikul beben-bebannya.(pokok bahasan ini diringkas dalam sub pokok bahasan Agenda Politik)

Pembahasan pertama:

Persiapan untuk berperang

Pada risalah ini kita akan masuk pada sub bagian operasional dan lebih mendalami praktik lapangan. Bagian ini biasanya digemari dan direspon oleh kebanyakan pemuda…. Secara umum akan kupaparkan metode praktek melawan musuh, dengan meletakkan kaki pemuda pada prioritas utama, dan membuka beberapa ide-ide yang bersifat taktik… Dimana para pemuda tidak boleh membatasi diri dengan satu metode saja tetapi hendaknya harus mempelajari prinsip-prinsipnya kemudian mengembangkan improfisasinya dengan berbagai cara.

Sejak dahulu terjadi polemik apakah perang itu seni atau ilmu. Polemik berakhir dengan sebuah kesimpulan bahwa perang adalah ilmu yang bisa dipelajari, memiliki prinsip-prinsip. Dengan mempelajari prinsip-prinsip tersebut seorang komandan yang bertalenta akan semakin bertambah kemahiran dan kepiawiannya dalam mengelola perang. ( Tentu saja komandan ini bukan dari keluarga Suud) Karena ilmu adalah sesuatu yang bisa diupayakan, dan seni adalah pemberian dan rizki dari Allah, semoga Allah merahmati Kholid bin Walid, Mustanna bin Haritsah Asy Syaibani, Qotaz dan Salahudin Al-Ayubi….

I'dad mencakup tiga sendi : politik, intelejen dan militer.

Catatan :

  • Ketika aku sebutkan kata "politik" harus dipahami dari sudut pandang yang telah dijelaskan.
  • I'dad untuk jihad fardlu 'ain, berdosa orang yang meninggalkannya.

Bagian Pertama: I'dad politik, memiliki dua sisi

Sisi pertama : I'dad akal, I'dad ini akan sempurna dengan I'dad fikri, yang bergantung pada dua aspek, aqidah dan realita (waqi').

Aspek Aqidah , hal tersebut sempurna dengan mengembalikan pondasi Islam di dalam akal dan hati para pemuda, dengan begitu mereka tahu apa yang di tuntut oleh agama dari mereka dan apa imbalan yang akan di terimanya.

Kita hidup di tengah-tengah umat yang butuh penancapan kembali pondasi baru, bukan da'wah baru seperti yang dikatakan oleh sebagian tokoh. Penanaman pondasi ini berkaitan dengan aqidah dan hakekat la ilaha illallah, hakekat tauhid, keesaan Allah dalam hak ibadah dari seluruh makhluk dan keesaan Allah dalam hal membuat hukum …….juga hakekat ittiba'rasul dan konsistensi dalam mengikuti manhajnya

Diantaranya adalah iman kepada hal-hal yang ghoib……Rasulullah SAW telah mensibghoh (mewarnai) akal dan hati orang-orang yang beriman kala itu bahwa mereka membawa panji risalah… dakwah….. jihad….. sebagai gantinya adalah surga…..yang jawabannya adalah …..kita tidak akan membatalkan dan tidak minta untuk dibatalkan.

Diantaranya adalah kewarganegaraan yang mengikat mereka, yaitu kewarganegaraan aqidah yang di dalamnya sama kedudukan antara orang Arab dan India, orang Afghan dan orang Pakistan, orang Afrika dan orang Malaysia dan semua negara dan warna kulit di bawah satu bendera la ilaha illallah, yang tidak membedakan antara orang Teluk dan orang Syam, antara orang Mesir dan orang Irak, antara orang Maroko dan orang India…….Rabbnya satu….. manhajnya satu…… dan umat yang satu…..

Diantaranya adalah keniscayaan Islam sebagai wahana perubahan peradaban….karena Islam adalah satu-satunya sistem politik yang sempurna, unik, modern dan selalu selaras dengan perkembangan jaman. Sistem yang datang mengajak mengesakan Allah dalam ibadah dan berhukum… Islam adalah sistem yang agung lagi kuat…. Menolak kesyirikan dalam ibadah dan sekutu dalam berhukum… Wala'nya satu karenanya tidak menerima wala' apapun selainnya… Yang tidak mengenal tambal sulam, tidak menerima berbilangnya partai dan pembagian kekuasaan…. Tidak didapati padanya oposisi politik yang ada hanyalah nasehat robbaniyah…bukan termasuk sistemnya bergabung dengan sembarang pemikiran dipertengahan jalan…. Sekali-kali tidak….Karena Islam dan selainnya berseberangan jalan… Ketika kita melenceng satu langkah saja kita telah kehilangan system ini seluruhnya dan kehilangan jalan.

Adapun aspek memahami waqi' (realita), harus dengan memahami beberapa perkara, menela'ahnya dan memahaminya dengan pemahaman yang mendalam… Yaitu perjalanan yang telah dilalui oleh umat berupa perpecahan, perselisihan, persengketaan dan keterpurukan… Berkuasanya kaki tangan musuh atas umat… Kondisi lemah yang dialami militernya… Pengintaian musuh terhadapnya…..bahkan telah berlalu fase pengintaian dan masuk fase penyerangan…..Kejadian-kejadian dasyat yang dialami umat saat ini…. Optimismenya bersama Palestina, Afghanistan, Somalia, Checya dan Irak… Pengaruh yang ditinggalkan oleh amaliyat Al-Qaidah berupa mengembalikan kembali pondasi umat, menggembalikan irodah taghyiriyah umat (kemauan untuk mengadakan perubahan), rasa percaya diri menghadapi musuh dan merasakan lezatnya kemenangan.…. Suasana ini adalah suasana perubahan dan hawa ini adalah hawa kemenangan dan kemapanan (tamkin).

Dengan kata lain kita harus mengenali diri kita dan musuh kita… Untuk hal tersebut kita mesti mengalokasikan waktu dan kesungguhan…..Untuk memahami kemampuan kita dan musuh, perlu pengkajian yang lebih dari cukup…..kemudian dari sini kita bangun strategi dan langkah perubahan (politis dan jihadi) sesuai dengan input praktis yang lalu, yaitu (siapa kita dan siapa musuh kita, siapa yang bersama kita dan siapa yang netral). Kita kaji hal tersebut secara mendalam dengan pijakan kita yang Islami, tawakkal kita yang baik kepada Rabb dan keyakinan kita akan ketentuanNya…..pemahaman kita terhadap hikmah dan sunah-sunahNya yang tidak akan pernah berubah…..agar ada output praktisnya yaitu bagaimana kita bergerak dan berjihad. Jika kita memahami hal ini Allah akan memberikan taufiq kepada kita untuk meraih kemenangan. Firman Allah:

Aku memahami … Hendaknya semua anak-anak revolusi dan alumni muaskar Al-Faruq juga setiap orang yang bergabung dengan Islam juga memahami sepertiku bahwa tanpa strategi ini lautan darah akan tertumpah … karena baju kemulyaan, benangnya tidak dipintal kecuali dengan darah.

Sisi Kedua: Agenda politik

Agar tidak berpanjang lebar, kita langsung masuk pada dua langkah politik untuk menyiapkan umat, yaitu :

Langkah pertama :Memompa (menaikan) moral dan mental umat, hal ini di lakukan dengan menerapkan langkah-langkah berikut:

  • Membatasi isu peperangan, membuat pemicu, target dan tujuan yang jelas yang bisa dijadikan dalih bahwa perang sah di laakukaan di mata umat, dan memobilisasi umat untuk turut berperang, sampai melakukan istisyhadiyah jika diperlukan.

Selama kurun 30 tahun yang lalu, kunci atau isu peperangan itu jarang sekali….harakah jihadiyah lahir dan merangkak tanpa pengalaman dan experimen….adapun hari ini harakah jihadiyah telah matang secara umur dan akalnya….telah menyelami beberapa pertempuiran dan experiment jihad, sehingga berhasil memperoleh pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang memadai tentang medan yang sebenarnya.

Pemicu perang dan isu yang bisa kita tawarkan amatlah banyak, antaranya :

    1. Serangan kaum salib terhadap daulah khilafah yang bertujuan untuk memecah belah umat, memperbudaknya dan merampok hasil alamnya
    2. Membebaskan tempat-tempat suci umat Islam (masjidil aqsha yang diduduki yahudi dan masjidil haran yang diduduki amerika)
    3. Serangan Amerika terhadap Afghanistan
    4. Serangan Amerika terhadap bangsa Irak dan pembunuhan masal yang di lakukannya
    5. Mengeluarkan orang-orang musyrikin dari jazirah arab
    6. Dan yang tetap terhitung sebagai isu yang paling kuat adalah mengembalikan dinullah di muka bumi.
    7. Musuh telah mengumumkan perang salib dengan sangat jelasnya. Mereka bergerak mengusung isu yang menyatukan seluruh bangsa kafir internasional berikut rakyatnya, yaitu : perang melawan terorisme, menyelamatkan perekonomian dunia dan menyiapkan medan armagedon. Dengan isu ini mereka berhasil mengumpulkan dana orang-orang yang ketakutan kehilangan dunianya, yang rakus terhadap kekayaan yang dimiliki orang lain dan mampu menghasung orang-orang binasa lagi sesat dalam memahami nubuwat taurat, sangat berhasrat untuk menuai sukses dengan melakukan beberapa langkah yang terpenting adalah:
      1. Memadamkan cahaya Islam yang sedang merekah.
      2. Menyelamatkan ekonomi dengan menguasai minyak arab dan sumber daya alamnya.
      3. Mendirikan israel raya dan menyiapkan kembalinya tuhan dan menyiapkan medan armagedon.
      4. Melucuti senjata umat dan mengubahnya menjadi sekawanan budak yang bekerja di sawah…kebun…pabrik…ladang minyak tuannya sesuai dengan kemauan tuan tersebut.
      5. Membuat skets baru terhadap peta tanah arab.
  • Menciptakan suasana iman dalam medan perang, hal ini dengan melakukan langkah-langkah berikut :
    1. Menjelaskan kepada umat di semua tingkatannya siapa musuh kita dan apa kemauannya
    2. Menegaskan kembali peran umat dalam melawan musuh-musuhnya (Tarikh Islam yang lampau dan baru terbuka untuk dijadikan contoh)
    3. Membuat system pembelajaran bagi umat, yakni memahami politik, intelijen dan militer agar menyatukan gerak langkahnya.
    4. Berusaha untuk mengarahkan semangat pemuda bukan memotongnya
    5. Menyebarkan apa saja yang mengangkat ruh ma'nawiyah tanpa berlebihan dan menyepelekan.
    6. Jihad fie sabilillah, dengan jalan, kita berusaha menjadi pioner dan teladan
    7. Memberikan arahan dan support khusus kepada tentara-tentara Islam agar menjalankan perannya yang diharapkan.
  • Melawan perang urat saraf yang dilancarkan oleh musuh kepada umat untuk memecahnya dan menanamkan permusuhan sesamanya… Menggoncang dan merontokkan cita-cita untuk menang dengan tujuan mencabut kemauan perangnya dan mengalahkannya secara moral sebelum dimulai perang. Para mujahidin fie sabilillah harus menyelami perang media melalui lembaran-lembaran Koran, majalah dan internet. Dan disetiap mimbar dan majelis untuk menghancurkan subhat dengan hujjah…. Keraguan dengan yakin… mereka juga harus mampu membatalkan kebatilan orang)orang batil …. Kebohongan para penipu… Dan gembosan para penggembos… Firman Allah Q.S an nisa':84

[--- 4:84. Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri[324]. Kobarkanlah semangat Para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah Amat besar kekuatan dan Amat keras siksaan(Nya).

[324] Perintah berperang itu harus dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w karena yang dibebani adalah diri beliau sendiri. ayat ini berhubungan dengan keengganan sebagian besar orang Madinah untuk ikut berperang bersama Nabi ke Badar Shughra. Maka turunlah ayat ini yang memerintahkan supaya Nabi Muhammad s.a.w. pergi berperang walaupun sendirian saja.--- ]

Langkah kedua: Mempersenjatai umat dan bergerak melawan musuh melalui umat yang bersenjata yang bergerak dari seluruh penjuru.

Hal ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Seruan kepada umat untuk mempersenjatai diri.
  • Seruan ini harus didahului pembentukan kelompok-kelompok jihad kecil dari pemuda umat
  • Memperluas wilayah pertempuran
  • Membiasakan dan memetik buah amal siyasi yang positif (seperti: Demonstrasi, pemogokan, mu'tamar-mu'tamar, pemutaran kaset-kaset video, CD, nasyid-nasyid, mimbar-mimbar masjid dan seterusnya)
  • Contoh pertempuran jama'i yang dilakukan oleh umat. Akan mengatasi kesulitan pendanaan
  • Sebagaaimana point diatas akan megatasi kesulitan idaroh (menejemen pengelolaan)
  • Memperluas daerah target operasi, Agar semakin memusingkan dan memecah perhatian musuh.

Bagian Kedua :I'dad Intelijen, juga memiliki dua sisi

Sisi pertama:I'dad Aqoidi

Hal ini berkaitan dengan pembangunan aqidah personal dengan bangunan islam yang kuat…..kita telah membahasnya pada sisi politik, kita tambahkan di sini untuk menyempurnakan pembentengan personal menghadapi beberapa arus pemikiran dan syubhat-syubhat syar'i…..sehingga hal ini akan menjaga personal agar tidak terjatuh pada perubahan fikrah yang timbul dari pengaruh-pengaruh dari luar baik pengaruh propaganda persekongkolan zionis salibis ataupun tipu daya penguasa yang bekerja di bawah panji Bal'am Bin Ba'ura

Sisi kedua: I'dad Haraki

Yaitu keterampilan-keterampilan intelijen yang diterapkan untuk membentengi personal agar tidak jatuh ke tangan polisi di tengah-tengah pelaksanaan amal jihadnya. Seorang personel mujahid harus mengupayakan hal ini agar menjadi karakter yang tidak terpisahkan dari dirinya. Keterampilan-keterampilan di atas berbentuk sekumpulan item yang berkaitan dengan bagaimana mengamankan hal-hal berikut: perkumpulan, pergerakan, komunikasi, randis vous, bunker, rumah rahasia, reecy dan survey, ijtima', pertemuan, kotak pos rahasia, tahqiq, tajnid, escape, intelijen dan menejemen amaliyat. Dari hasil praktek lapangan, dapat kukatakan pada kalian tidak cukup engkau berkata bahwa aku telah membaca semuanya, akan tetapi wajib bagimu di tengah-tengah tadrib dan belajar, untuk bertanya agar engkau dapat memahaminya dengan benar apa yang dimaksudkan serta apa yang terpenting untuk dipraktekan agar menjadi karakter yang tak terpisahkan dari dirimu…..aku ulangi sekali lagi wajib bagimu untuk membiasakan mempraktekanya agar menjadi karakter yang tak terpisahkan dari dirimu……aku ulangi sekali lagi wajib bagimu untuk membiasakan mempraktekanya agar menjadi karakter yang tak terpisahkan dari dirimu……..adapun terlalu banyak membaca tanpa diimbangi dengan praktek akibatnya sangat buruk. Bagi setiap personel yang ingin membawa silah di kota-kota harus melaksanakan daurah dan tadrib intelijen …..tadrib intelijen tidak membutuhkan muaskar bahkan cukup berlatih dalam rumah-rumah kita (indoor)….. membawa silah dan menyimpannya harus mengikuti tertib intelijen yang sangat teliti dan kepekaan yang tinggi.

Kepada para ikhwan di sini aku anjurkan untuk mempelajari dua kitab, mudzakaratul amni milik tandzim al-qaidah, buku ini sangat bermutu dan lengkap. Kalau tidak ada, boleh membaca bab intelijen dari buku mausuah jihad afghan. Aku mengangankan kalau sekiranya ada ikhwan yang mau meluangkan waktunya untuk menulis dan meringkas tulisan yang tebal ini pada program word sehingga mudah untuk diperoleh dan mudah untuk menambahkan hal-hal yang perlu bagi para pemuda pada fase ini dalam bentuk ringkasan. Bila kita telah membentengi personel baik secara aqidah maupun harakahnya berarti kita telah memakaikan pada dirinya tameng yang aman . Dengan tameng ini seorang personal bergerak menuju mata rantai yang kuat lagi kokoh yang mustahil bisa di lubangi, jiwanya menjadi baik dan tidak mungkin mati syahid tanpa aqidahnya. Firman Allah

[ --- 6 : 28. tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya[466]. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. dan Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka.

[466] Maksudnya: mereka sebenarnya tidak bercita-cita ingin dikembalikan ke dunia untuk beriman kepada Allah, tetapi Perkataan itu semata-mata diucapkan karena melihat kedahsyatan neraka. ---- ]

Ketika harakah jihadiyah bergerak di daerah perkotaan dan di bawah kekuasaan pemerintah sekuler……amaliyat dilaksanakan di bawah binmbingan sisi intelijen, dari titik tolaknya tidak boleh melampaui teori-teorinya….kalau tidak harakah jihadiyah tersebut akan menghadapi serbuan penguasa

Adapun ketika harakah jihadiyah bergerak di daerah yang bebas maka kendali amaliyat tunduk pada sisi askari (militer) dan tahapan taktiknya dengan tidak boleh melupakan sisi intelijen.

Ketiga: I'dad askari (militer) .

Wudlu untuk sholat…. I'dad untuk jihad…. Perkara penting yang harus dikerjakan selama kita mempunyai waktu(sangat disayangkan waktu yang tersisa untuk perang berkurang dengan sangat cepat, perang akan di mulai pada bulan pebruari yang akan datang atau sebentar setelahnya) oleh karenanya kita wajib menyempurnakan tadrib dan I'dad untuk menyambut peperangan…….Kita akan sama-sama mendalami beberapa pembahasan yang berkaitan dengan I'dad dan persiapan militer:

  • Tadrib Askari Takhosus (spesialis)
  • Kepemilikan Silah dan amunisi berikut penyimpanannya
  • Pembentukan Skuad-skuad kecil

PERTAMA: TADRIB ASKARI TAKHOSUSI (SPESIALIS)

Point ini berkaitan dengan tiga perkara pokok, yaitu:

  • Keterampilan menggunakan silah
  • Menciptakan kemahiran yang sesuai dengan tiap-tiap ground (medan)
  • Kemampuan untuk mengelola amaliyat
  • Ketrampilan menggunakan silah

Ini adalah fase setelah tadrib askari dasar dilewati, didalam tadrib askari dasar, seorang prajurit belajar mengenali silahnya dan menggunakannya untuk pertama kalinya. Sedangkan pada fase ini,. seorang mujahid hidup dengan silahnya sesuai dengan taktik-taktik infantri yang telah dipelajari, bersamaan dengan itu ia mengasah ketrampilan perangnya dalam menggunakan silah pada setiap medan (daerah kota… pegunungan … hutan-hutan dan seterusnya).

Senjata kita dimulai dengan pisau berlanjut dengan senjata-senjata ringan, bahan peledak, racun, mortar, tank dan puncaknya adalah senjata-senjata mutakhir yang dibuat dimasa modern. Mana yang ada pada kita, kita gunakan untuk target yang sesuai dengan senjata tersebut. Ketika senjata pemusnah massal ada ditangan kita, hendaknya bermusyawarah dengan qiyadah tertinggi (Al-Qaidah) supaya mampu menggunakannya dengan baik. Berkenaan dengan senjata-senjaa ringan, seperti: membawa kalasenkof (atau senapan serbu apapun) yang harus dipahami adalah apa fungsi senjata tersebut di medan perang dan metode mengoperasikannya. Adapun senjata PK atau RPG (atau senjata anti tank apapun) yang harus dipahami adalah dimana posisinya yang tepat untuk mensuport saudara-saudaranya yang membawa kalasenkof (AK 47), sebagai perlindungan sesuai dengan taktik untuk masing-masing medan pertempuran.

Demikian juga dengan insinyur mutafajirot (ahli peledakan) menyiapkan ukuran dan bentuk yang sesuai dengan medan dan targetnya sehingga bisa sampai ke tempat tujuan dan berhasil meledakkan tempat tertentu…

Demikian juga dengan pembuat racun, mereka harus membuat jenis yang bermacam-macam, disesuaikan dengan jenis amaliyatnya. Terkadang yang dibutuhkan racun yang disentuh, terkadang yang dihirup dan terkadang yang dimakan. Sebagaimana mereka harus membuatnya dengan bentuk yang bermacam-macam pula disesuaikan dengan model amaliyatnya.

Demikian juga dengan bagian logistik mereka harus membuat tempat-tempat penyimpanan dan mengemasnya dengan baik, sesuai dengan masing-masing senjata agar tidak hilang atau tertinggal disaat pelaksanaan amaliyat.

Demikian juga dengan bagian survey dan reecy harus mampu menghadirkan data dan informasi yang valid tentang target sehingga perencanaanya menjadi matang, dan para eksekutor tidak mengalami pendadakan disaat menunaikan tugasnya.

Yang kami maksudkan dengan model tadrib takhassus seperti ini adalah kemahiran dan kemampuan untuk menyesuaikan penggunaan senjata (apapun jenisnya), untuk keperluan tertentu (apapun keperluannya) dan kejelian menyimpannya juga kemahiran dan kepekaan saat membawanya sehingga sampai ke tempat target dan pelaksanaan amaliyat.

  • Menciptakan keterampilan yang sesuai untuk masing-masing medan

Tiap-tiap medan ada seninya tersendiri dan keterampilannya yang mendasar, yang bisa meminimalisir kerugian di pihak kita, dan mampu menciptakan surprise terhadap perangkat-perangkat musuh serta membantu mewujudkan kemenangan di medan tempur. Yang kami maksudkan dengan keterampilan-keterampilan di medan adalah kemampuan untuk bertahan hidup di tempat tersebut juga mampu bergerak dan bermarkas dengan baik ditempat tersebut dengan menggunakan semua bentuk penyamaran dan kamuflase yang sesuai.

Daerah seperti padang pasir misalnya, memiliki sikon dan tabiat tersendiri yang mengharuskan adaptasi agar bisa bertahan hidup di tempat itu disebabkan minimnya . Hamparan daerahnya yang luas membutuhkan satu bentuk kamuflase dan penyamaran yang sesuai, sebagaimana membutuhkan metode khusus untuk bergerak menyesuaikan waktu yang tepat untuk menghindari terik matahari, juga membutuhkan bentuk camp yang sesuai untuk menghindari kegiatan pengintaian.

Wajib bagi mujahidin untuk mendalami keterampilan-keterampilan seperti ini dari kitab-kitab, para pakarnya dan orang-orang yang sering menggelutinya. Mereka juga wajib untuk melakukan tadrib untuk membiasakan keterampilan ini sehingga mereka tidak kaget ketika melakukan pekerjaan yang sesungguhnya.

Medan amaliyat kita amat banyak, karena kita adalah umat yang besar, sebagiannya di pegunungan, sebagian yang lain di padang pasir, di hutan-hutan, di daerah pertanian, di daerah perairan dan ada pula yang di perkotaan. Selayaknya mujahidin kembali menelaah experimen-experimen yang sudah ada, untuk mengetahui bagaimana penduduk daerah masing-masing ground menguasai medannya dan mampu mengepung musuh-musuhnya… Afghanistan, Somalia, Vietnam dan seterusnya…

Berkenaan dengan medan perkotaan, yang terpenting menelaah kembali experimen perlawanan di Beirut, mengkaji dan mengenali keterampilan- keterampilan yang digunakan saat itu.

Sekarang sudah ada dilembaran-lembaran internet bahasan yang dinukil tentang keterampilan bergerak dalam kota dengan judul Harbusyawari', didalamnya dipaparkan materi yang sangat bagus dan bermanfaat. Bagi para ikhwan untuk mempelajarinya dengan menjadikan hal tersebut sebagai contoh perbandingan. Sebenarnya buku tersebut ditulis oleh salah satu negara, para mujahidin bisa mengambil materi yang sesuai dengan urusan dan pekerjaan mereka.

Catatan:

Aku diberi tahu oleh para ikhwan yang datang dari Afghanistan pada tahun-tahun terakhir dimana mereka menukil ucapan pahlawan yang syahid Jum'ah Baya tentang satu ilmu yang bermanfaat lagi berbahaya… Yaitu bahwa tank-tank yang disiapkan untuk mengcover pasukan terkadang tidak mempan dengan tembakan RPG akan tetapi bom Molotov mampu membakarnya dengan sempurna… Ilmu ini di dapat dari pengalaman jihad di Tajikistan.

  • Kemampuan untuk memenej amaliyat

Hendaknya para ikhwan belajar dan mengkaji serta menemukan pengalaman-pengalaman tempur, jika tidak demikian mengapa teori-teori panglima Sa'duddin Asyadali begitu penting bagi komandan-komandan senior dan para ahli perencanaan perang .

Dikarenakan beliau mempunyai kedudukan tersendiri yang diraihnya melalui spesialisasi, praktek dan keberasilannya dalam membuat perencanaan dan memenej perang sepuluh Romadlon… Beliau tidak dilahirkan sebagai seorang besar, melainkan hanyalah seorang komandan biasa yang secara bertahap melakukan praktek lapangan sampai akhirnya menjadi panglima tentara Mesir di medan perang … Dalam perang ada tokoh-tokohnya, dalam kondisi damai ada pula tokoh-tokohnya.

Diantara faktor keberhasilan adalah ilmu dan amal… Maka kita wajib bersegara untuk mempelajari ilmu-ilmu asykari, mengalokasikan waktu untuk hal itu dan mempraktekkannya untuk melawan musuh-musuh Allah… Setiap orang yang bekerja sebagai tentara dan mempunyai hubungan kerabat dengan pemuda muslim harus segera didakwahi agar mau bersama mujahidin dan menjadi pengajar bagi mereka…

Bertahap dalam beramal adalah kunci sukses…ketika al-qaidah melakukan amaliyat besar untuk pertama kalinya, umurnya lebih 10 tahun…hanyasaja selama 10 tahun tersebut, mereka mampu menciptakan pengalaman-pengalaman yang pada gilirannya setelah mereka mampu, menjadi modal untuk mengelola agenda-agenda perang dan amal-amal yang besar. Atas dasar ini para ikhwan wajib bertahap dalam melakukan amaliyat sampai memperoleh pengalaman yang banyak…. yang pada gilirannya mereka akan mampu untuk memimpin amaliyat yang besar atau operasi-operasi militer yang besar.

Kekeliruan para ikhwan dalam amaliyat yang kecil masih mungkin dibenahi dan diatasi dampak-dampaknya…adapun dalam amaliyat yang besar tidak mungkin bisa dihindari dampak-dampak kesalahan tersebut. Hendaknya para ikhwan memulai belajar perencanaan dengan target-target yang tidak di jaga oleh musuh, kemudian bertahap meningkatkan target demi target…Janganlah sekali-kali seorang diantara kalian meremehkan kebaikan sedikitpun. Sesungguhnya melempar tempat-tempat orang Amerika atau persekongkolan Yahudi-Salibis adalah perkara penting dan diharapkan dan surat politis yang memiliki makna tersendiri selain hal tersebut mudah dikerjakan … maka bagaimana perasaan kalian dengan munusuknya pakai pisau atau membakar perseroan-perseroan dan harta-kekayaan mereka juga mengintai mereka disetiap tempat.

Kemampuan mengelola amaliyat yang besar adalah buah dari keberhasilan melaksanakan amaliyat yang kecil.

KEDUA : KEPEMILIKAN PERSENJATAAN DAN AMUNISI BERIKUT PENYIMPANANNYA

Tujuan pokok kekuatan Zionis - Salibis di Somalia, Afghanistan dan Irak adalah melucuti persenjataan yang ada di tangan rakyatnya,untuk mengubah rakyat menjadi sekelompok manusia yang terampas irodahnya dan bisa di giring sesuai dengan kemauan tuannya menuju tempat-tempat penyembelihan.

Sesungguhnya peristiwa-peristiwa yang memilukan yang terjadi di negeri-negeri islam, atau lebih tepatnya di daerah-daerah yang kaya minyak milik umat islam, semakin menguatkan bahwa umat yang terlucuti senjatanyaa adalah umat yang diperbudak…hanya bisa berpangku tangan di tengah rakyatnya, dan para perampaspun dengan leluasa menduduki wilayahnya. Pada masa lalu laut merah adalah perairan islam yang tidak dimasuki kapal-kapal orang kafir dan terhitung sebagai garis pertahanan yang strategis bagi tanah haram….. tapi sekarang……kekuasaan telah berubah dan zamanpun berganti…setelah sekian lama kita menjadi umat mujahidah yang memanggul senjata, mampu melindungi dan sanggup menggentarkan musuh-musuhnya…tibalah masanya sekarang ini bangsa yahudi merampas perairan islam dan menguasainya….bukankah bangsa yahudi sekarang yang memerintah dan melarang di tempat tersebut?....satu suku yang hanya beberapa juta orang berkuasa di lautan manusia arab yang jumlahnya lebih dari 300 juta …..bukankah terusan suez berada di tangan Amerika…Pintu Mandib jatuh ke tangan perancis…Selat Hurmuz dikuasai Amerika dan Inggris…selat jabal thoriq dikuasai oleh Inggris….bukankah semua ini pintu-pintu perairan islam?..siapa sekarang yang menguasai?...yang mengatur siapa yang boleh masuk dan yang boleh keluar?

Akan tetapi tidak boleh menyerah…umat harus kembali memanggul senjata, pemandangan senjata di rumah-rumah kita harus menjadi hal biasa bukan sesuatu yang asing. Bahkan hal itu merupakan satu ciri setiap rumah seorang muslim . Sebagaimana di Yaman, Afghanistan dan Beberapa suku di Pakistan….Supaya hal tersebut bisa terealisasi hari ini….kita harus membeli senjata dan menyimpannya serapi dan serapat mungkin….dan jangan lupa membeli amunisinya dalam jumlah yang besar….

Kita harus bisa mendapatkan senjata baik yang ringan maupun yang berat, juga harus menaruh perhatian terhadap bahan-bahan peledak, karena hal-hal tersebut adalah sesuatu yang mengentarkan yang bisa menciutkan nyali orang kafir dan merampas rasa aman dari diri mereka….semoga Allah memuji Al-Qaidah di hari mereka menggunakan persenjataanya dan mengarahkan pandangan umat tertuju untuk menembak dan mengarahkan anak panahnya kepada musuh ini….musuh ini….yang telah memecah belah kita, membuat permusuhan dan peperangan sesama kita kemudian dia duduk dan tersenyum bersantai menikmati hasil alam kita….semoga Allah memuji Al-Qaidah di hari mereka meledakan dua kedutaan di Nairobi dan Darussalam ….Semoga Allah memuji mereka ketika meledakan Hotel Mumbasa

Kita juga harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan senjata-senjata anti pesawat dan anti tank apapun caranya dan secepat mungkin waktunya….Kita harus mengambil faedah dari kejadian di Palestina, karena di sana ada intifadhah yang ksatria yang dilakukan oleh rakyat dan jamaah-jamaah jihad, mereka mempersembahkan dan melancarkan demonstrasi, pemogokan, amaliyat, …. Syuhada…kemauan yang tulus dalam berkorban dan bertumbal…upaya yang maksimal dari rakyatnya dan kesungguhan yang luar biasa dari jamaah-jamaah islam dalam melaksanakan amaliyat yang ksatria serta usaha untuk membangkitkan irodah rakyat palestina meskipun amat kuat tekanan yang menghimpit mereka…..Akan tetapi di sana ada kelemahan untuk mendapatkan senjata….Keinginan perang ada, visi politiknya jelas…kebutuhannya adalah pada senjata yang mampu mengembangkan intifadhah dan mampu mengimbangi musuh pada fase-fase penting berikutnya, sehingga bisa sampai kepada tujuan yang diharapkan. Inilah kendala yang dihadapi intifadhah sekarang ini….Yang kumaksud bukan sekedar mendapatkan mortar yang bisa ditembakan ke target yang lebih jauh, tapi adalah senjata-senjata anti tank dan anti pesawat….Senjata-senjata inilah yang mampu mengusir keluar pesawat musuh dari medan peperangan…

Akan tetapi jangan membeli Sam 7, karena tidak layak sama sekali, kita telah lihat kemampuannya di Chechna, Afghanistan dan Mumbasa

KETIGA : PEMBENTUKAN SKUAD-SKUAD (KELOMPOK-KELOMPOK OPERASI) KECIL

Kita telah belajar dan memegang senjata, akan tetapi satu tangan saja tidaklah genap….sehingga kita perlu menyempurnakan persiapan untuk mulai beramal…..Kita harus membentuk kelompok-kelompok askari kecil…..Kita batasi target-target yang dijadikan sasaran.

Masalahnya bukan sulit tapi rawan, oleh karena itu kucukupkan sampai di sini dulu, akan tetapi akan kujelaskan secara terperinci pada risalah selanjutnya.

Tidak ada komentar: